Powered By Blogger

Minggu, 28 Oktober 2018

PERJALANAN MENUJU MADINAH






        
PERJALANAN MENUJU MADINAH
Dan  pada saat pencarian Nabi  Muhammad oleh orang-orang Quraisy sudah mulai mereda, dan selama tiga hari itu orang-orang  Quraisy tidak membuahkan hasil apapuun. Maka Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan menuju  Madinah.
Dan  mereka berdua Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi sebagai petunjuk jalan menuju Kota Madinatul Munawwarah. Ia sangat cakap dan ahli serta telah menguasai rute-rute perjalanan baik dari timur, barat, utara, maupun selatan, tetapi beliau masih menganut agama kafir Quraisy. Dan Rasulullah beserta Abu Bakar telah mempercayakan tunggangan mereka untuk dibawa ke GuaTsur, setelah 3 hari lamanya di dalam GuaTsur.
Dan pada malam senin tanggal 1 Rabiul Awwal tahun  1 Hijriyah, bertepatan pada tanggal 16 september  622 M, Abdullah Bin Uraiqith membawa tunggangan nyakepada Rasulullah dan Abu Bakar ke GuaTsur. Dan pada saat jauh-jauh hari sebelum meninggalkan Mekkah, Abu Bakar  berkata, “Wahai Rasulullah, ambillah salah satu unta milikku ini.” Sembari menyerahkan unta terbaik yang dimilikinya kepada Rasulullah.
Dan pada saat Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi sampai di GuaTsur, maka Rasulullah dan Abu Bakar langsung berangkat menuju ke Madinah. Sebelum keberangkatan Rasulullahdan Abu Bakar  menuju Madinah, Asma’ Binti Abu Bakar datang dengan membawa bekal untuk perjalanan Rasulullah dan  Abu Bakar  menuju ke  Madinah. Dan  pada saat Sayyidatuna  Asma’ Binti  Abu Bakar akan mengikat kan bekal kepada hewan tunggangan Rasulullah, Sayyidatuna Asma’ lupa untuk membawa tali untuk mengikatkan bekal ke hewan tunggangan Rasulullah. Namun, dengan sangat cerdik Asma’ langsung melepas tal i Ikat pinggangnya (nithaq) dan membelahnya menjadi dua bagian. Yang satu untuk mengikat kan bekal Rasulullah dan Abu Bakar  menuju Madinah dan satu ikat lagi untuk mengencangkan kain yang dipakainya. Dan sejak saat itu Asma’ Binti Abu Bakar dijuluki dengan sebutan  Dzatu Nithaqain (pemilik dua tali ikatan.).
Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar  berangkat menuju Madinah denganditemani Amir Bin Fuhaira. Dan Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi mengambil jalur melalui pesisir laut.
Dan  rute pertama yang di ambil oleh Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi adalah berjalan ke arah selatan, jalan menuju Yaman.
Ibnu Ishaq menyebutkan tempat-tempat yang dilewati oleh Rasulullah dan Abu Bakar pada saat hijrah ke Madinah. Ia berkata: Rasulullah dan Abu Bakar berangkat bersama dengan seorang penunjuk jalan (Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi). Penunjuk jalan ini mengambil atau memilih rute atau jalan melewati dataran  rendah  Makkah, lalu berjalan menuju dataran rendah Amaj. Setelah itu Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi meminta izin kepada keduanya untuk menentukan  jalur  yang  akan ditempuh. Setelah mendapatkan izin, kemudian ia memilihkan jalur menuju Kharar. Lalu melewati Tsaniyatul Marrah, kemudian ke Liqfan, lalu Abdullah Bin Uraiqith Al-Laitsi meminta izin lagi untuk melewati jalur ke Madlajah Liqf. Selanjutnya menuju ke Marjih Mijaj, kemudian perjalanan dilajutkan menuju ke Dzul Ghudwain, lalu melewati Dzu Kasyr, berikutnya ke Jadajid, selanjutnya terus ke Jadajid, dan seterusnya dan sampai di daerah Quba.

Tidak ada komentar: